Title: Regret (Luhan Version)
Genre: Agnst, Sad, Romance (A little bit only)
Cast:
Jessica SNSD, Luhan EXO, Seohyun SNSD
Main Cast:
Idk.
Author: Brenda Auleyna
Lenght:
Note:
annyeong? saya membawa ff baru lagi ^^ Semoga suka :)
Jangan lupa tinggalkan jejak yakk:P
Sepanjang ff ini, semuaya hanya pemikiran Luhan :D
sebenarnya, sudah banyak ff yang saya sudah selesaikan, cuman masih dalam keadaan Draft
soalnya, gak punya banyak waktu mau ngeshare -_-
Jadi, udah tau kan sebabnya beberapa minggu saya tidak mengirim ff di sini?
hahahh , yausdah gausah banyak omong deh! lansung baca aja ^^
Happy Reading...
Hari ini aku ke sekolah dengat cerah. Karena, aku akan menemui kekasihku yang cnatik nan ramah. Sungguh, hari ku sangat indah jika bersamanya.
Sepanjang pelajaran di kelasku berjalan, aku terasa bahawa ada seseorang yang memerhatiku, lebih tepatnya menatapku. Tapi, aku tidak mahu tahu dan tak akan pernah mahu tahu siapa orang yang menatapku itu. Malas sekali aku mahu menolehkan kepalaku. Lebih baik aku mendengar penjelasan yang diberikan oleh songsaenim Park JaeSuk.
Kelas pun telah berakhir, akhirnya. Aku pun mengemas barang-barangku yang tertera di atas mejaku. Lalu, beranjak keluar dari kelas ini.
"Luhan! kita pulang bareng?" ucap seorang temanku, Chanyeol.
"Ah, tidaklah. Yang kali aja yah Yeol. Aku lagi ada banyak tugas. Mianhae" Chanyeol pun hanya mengangguk mengerti lalu pegi meninggalkanku
"Hey!" panggil seseorang ke arahku, aku pun menoleh ke arahnya
"Kau ini kenapa sih? Selalu mengikutiku?!" yah, dialah yeoja yang selalu mengikutiku.
"A-aku.. erm, SooYeon." ucapnya sambil menghulurkan tangannya, tapi aku menolaknya.
"Tidak usah bosa-basi. Udah sana, minggir!" ucapku sambil berlalu pergi.
Sudah beberapa meter dari snaa, aku menoleh sebentar ke arah belakang melihatnya yang sedang menunduk. Mianhae. Aku tidak bermaksud untuk menghindarmu. Hanya saja aku tidak mengenalmu siapa.
*******
Hari ini aku pergi ke sekolahku dengan menggunakan mobil sportku. Setelah aku sudah meletak mobil ku di depan gerbang sekolah , aku pun keluar dari mobilku dan masuk ke gerbang sekolah. Tapi, belum sempat aku melangkahkan kakiku kesana, ada orang yang meneriakki namaku.
"Luhan!" panggilnya, erhgg! dia lagi, dia lagi! Kenapa sih selalu mengganggu hari-hari ku yang indah ini menjadi ke hari yang buruk?!
"Apa lagi sih?!" ucapku sedikit membentak, eh aku sudah membentaknya begitu, dia masih tetap tersenyum manis di hadapanku
"dan .. darimana kau tahu namaku?! kau berasal darimana sih? kau sekolah di mana sih? ganggu sekolah orang aja!" tanyanku sedikit bingung, dia hanya mengeluarkan cengirannya
"Emmh, gak usah pada tahu deh! Ini, aku bawa kue buat kamu!" ucapnya sambil memberi ku kue.
"Apaan ini?! Aku gak mahu! sana lah, mendingan kamu pulang saja!" bentakku sambil melempar kuenya jatuh. Dia menatapku sedikit kecewa lalu aku pergi lari meninggalkan ku.
"Kau jahat!" teriaknya
Aku.. jahat?
*******
Apa aku terlalu jahat kepadanya? Jujur. Aku tidak bermaksud bersikap begitu kepadanya. Bagaimana aku mahu menerima kuenya? Sedangkan aku tidak kenal oangnya, tambahan lagi dia teus mengejarku tanpa putus asa.
Hari ini aku pulang. Yea, aku melihat sesosok yeoja yang menghuraikan rambut hitamnya. Yah, dia Seo Joo Hyun. Kekasihku. Aku pun langsung menghampirinya dan mencium bibirnya sekilas. Tampaknya dia terlihat kaget.
"Eh? Oppa?" ucapnya
"Heheh. Seo, kau mahu pulang bareng sama aku?" tawarku sambil menatapnya lalu tersenyum
Dia hanya mengangguk. Aku pun menarik tangannya untuk menaiki keretaku. Beginilah hari indah ku sebelum yeoja yang bernama.. SooYeon itu datang dalam kehidupanku. Sekarang menjadi buruk. Untungnya dia tiada sekarang. Kalau dia ada, pasti aku tak dapat pulang bersama SeoHyun sekarang. Huh.
*******
Beberapa hari ini aku tidak lagi melihat gadis yang selalu mengejarku itu di sekolah ini. Aku tidak lagi melihat sesosoknya seminggu ini. Hah, amannya hidupku tidak di kejar olehnya. Tapi aku juga merasa kesunyian.
Eh? Apa yang aku pikirkan? Kenapa malah merasa kesunyian? Pabo-ya Luhan! Ngomong sembarangan mulu! Ya Tuhan. Maaf. Aku sudah mempunyai seorang kekasih yang sangat sempurna, peramah, cantik, penyabar. Itu dia, Seo Joo Hyun!
*******
"Luhan..."
Tiba-tiba ada seseorang memanggilku. Aku pun memberhentikan langkaku lalu menatap oang itu sejenak. She's back. Kali ini dia terlihat cantik. Eh, tidak. Aku tidak bisa bercakap begiini!
"Kau mau apa lagi?!" bentakku, entah kenapa tiba-tiba aku membentaknya, padahal aku merindui sesosoknya yang selalu mengejarku
"A-aku..ingin memintamu menemaniku bersenang-senang hari ini." ucapnya sambil tersenyum lalu menggenggam telapak tanganku erat.
"Apa-apaan ini?! oppamu kan ada! Kenapa kau tak bawa dia saja?!" tanyaku lagi, lalu menghempas tangannya kasar
"Aku hanya ingin bersenang denganmu. Ayolah Luhan! Hanya kali ini saja. Selepas itu, aku tak akan mengganggu hidupmu lagi. Janji! Ini terakhir kalinya Luhan. Please..Aku ingin kau menemaniku sehari penuh ini. Hanya untuk terakhir kali. Ayolah Luhan. Please... aku mohon." rayunya kepadaku
Aku tampak berfikir sejenak. Lalu menangguk kepalaku. Entah kenapa tiba-tiba aku hanya menyetujuinya. Kenapa aku merasa deg-degan begini, yah?
Dia langsung menarik tangannku pergi ke taman.
"Luhan? Boleh aku meminta sesuatu permintaan? Hanya untuk hari ini saja! Em, maksudku terakhir kali!" ucapnya sambil tersenyum mantap denganku.
Aku mengangguk lalu berkata, "Emm.. boleh.. apa?" aku pun menoleh ke arahnya
"Engh.. boleh kau jadi pacarku untuk sehari penuh ini?" ucapnya memohon
"MWO?!'' aku kaget sekali mendengar permintaanya. Permintaan semacam apa itu?
"Em. Iya. Hanya hari ini. Kan aku sudah janji, hari ini adalah hari terakhirnya aku akan mengganggumu. Lain hari aku tak akan mengganggumu lagi. Janji!" ucapnya sambil menggenggam tanganku erat.
"Erhg. SooYeon. Kau terlalu memaksa sih! Aku jadi frustasi tahu! Aku sudah punya kekasih! Ish, kalau kekasih ku tahu, pasti dia sudah memutuskanku! Kau pemaksa SooYeon!" ucapku sambil mengacak-acak rambutku sendiri frustasi. Jujur. Aku jadi pusing dengannya akhir-akhir ini. Dia semakin membuatku frustasi saja!
Dia menggigit pelan bibirnya, "engghh.. Luhan~shi, mianhae. Kalau kau tidak mahu juga tak apa. Aku tidak memaksa. Maaf jika aku terlalu berlebihan denganmu. Kalau kau tidak mahu menemani seharian penuhku juga tidak apa. Kau boleh pergi bersama kekasihmu." ucapnya sambil menunduk
"Ah. Tidak SooYeon. Terserahlah. Tapi, hanya sehari ini saja nae?" tanyaku, dia mulai tersenyum cerah semula. Sepertinya dia mulai bahagia kembali.
"Jadi.. kau mau?" tanyanya dengan mata yang berbinar
"Em, Ya" balasku sambil tersenyum
"Boleh aku memanggilmu Luney?" tanyanya
DEG!
Luney? Luhan+Honey? Itu gabungannya kan? Ah, terserahlah. Asalkan hanya hari ini saja.
"Terserah" balasku lalu mengacak-acak poninya.
Aku langsung menggelitik tubug munggilnya, dia pun terus merasa kegelian dan lari. Dan di situlah kami mulai bermain kejar-kejaran seperti kanak-kanak berumur 5 tahun yang bermain kejar-kejaran. Sungguh, selama aku berpacaran dengan SeoHyun, aku tak pernah mempunyai waktu yang luas untuk berbuat seperti ini, dia selalu saja bilang sibuk ada urusan dengan orang tuanya. Tapi, aku tetap menyayanginya.
"Yah.. Luney.. aku lelah.." ucapnya lalu mengambil posisi duduk di atas rumput taman ini, Aku pun ikut berhenti dan mengambil posisi duduk di sebelah nya. Dia tampak menghembuskan nafasnya yang tidak beraturan. Tampaknya, dia sangat lelah dengan bermain seperti ini. Aku sedikit menoleh ke arahnya dengan tatapan yang khawatir.
"Luney..." aku mendengarnya bergumam pelan namaku. Sangat pelan. Tapi masih ku bisa dengarkan panggilannya, karena jarak kami saat ini saangatlah dekat. Hingga hembusan nafas kami terasa.
"Ya?" ucapku sambil menoleh ke arahnya
Dia sedikit tersenyum sambil menatap lurus ke langit.
"Apa kau pernah merasakan cinta bertepuk sebelah tangan? engh, maksudku seorang yang telah jatuh cinta kepada orang itu, tapi orang yang di cintai seorang itu telah mempunyai kekasih lain." tanyanya tanpa melepaskan matanya dari menatap langit
"Engh. Tidak. Akhirnya sekarang aku sudah mempunyai kekasihku. Namanya Seo Joo Hyun." balasku sambil mengeluarkan senyuman hasku dan mengikuti arah pandangnya, ke langit.
“Ketika ada bintang di langit yang paling bersinar, berati orang yang telah meninggalkan kita dan sangat kita cintai itu…ada di sana ya ?” tanyanya lagi
"Aku tidak mengerti maksudmu," jawabku bingung dengan pertanyaannya, lalu menatapnya sekilas. Dia hanya tersenyum.
"Bagaimana perasaanmu jika seseorang yang telah mencintaimu tapi ditolak telah dikhabarkan meninggal dunia? Apa kau tetap merasa sedih atau apa? Atau kau tetap masih tetap bersenang dengan kekasihmu?" tanyanya lagi sambil terkekeh kecil
"SooYeon kau bicara apa sih? Aku tak mengerti." jawabku lagi sambil menatapnya, lagi-lagi dia hanya membalasnya dengan senyuman.
"Andaikan aku sudah tidak adalagi mengganggu hidupmu, apa kau akan mencariku? atau kau hanya tetap tidak peduli?" ucapnya lirih tapi senyuman masih terhias di wajahmua
"SooYeon.. aku tidak mengerti. Jangan membuatku bingung." balasku lagi masih menatapnya. Kini, mata kami sedang menatap antara satu sama lain. Mata kami berdua berjumpa.
"Aku.. ingin kau memelukku untuk kali ini saja.. Aku mohon..." mohonnya sambil menggenggam tanganku erat.
Aku langsung memelukku erat. Erat. Sungguh, apa yang dia katakan tadi membaut hatiku berasa panas. Apa dia akan meninggalkanku dan akan berhenti mengejarku? Yah, mungkin aku senang karena dia tidak mengganggu hari indahku lagi, tapi setengah hatiku tidak tega untuk melepaskannya.
Aku langsung melumat bibirnya. Aku tidak percaya aku bisa membuat seperti ini.
Tiba-tiba aku merasa ada yang aneh di bibir tipisnya ini. Aku pun langsung melepaskan lumatan ini.
"Luhan maaf.. itu cuman.."
"Darah?" tanyaku panik
'Tidak kok. I-itu cuman lip..lipstik ku saja!" balasnya semangat lalu mengelap bibirnya
"Sooyeon? Kau jujur?" tanyaku lagi
"Aku tidak pernah berbohong. Sudahlah. Tidak apa-apa."
Aku hanya mengangguk mengerti.
"Luney.. Terima kasih atas persetujuanmu untuk menemani aku di sehari penuh. Sungguh aku sangat senang daripada harus dihindari hari-hari olehmu! Maafkan aku jika terlalu berlebihan memintamu menjadi pacarku. Tapi hanya untuk sehari penuh ini saja. Selepas ini, tidak sudah. Kau sambunglah hubungan mu dengan kekasihmu itu. Maaf jika aku selalu mengganggu hari-harimu yang, mungkin menurutmu sangat indah itu, tapi menjadi buruk jika bersamaku. Terima kasih atas segalanya. Aku... mencintaimu.. Saranghae.." ucapnya lalu beranjak pergi dari tempat ini meninggalkan aku yang mematung melihat kepergian nya.
Aku tercengoh ketika mendengar dia mengatakan Saranghae kepadaku. Apa begitu besarnya cintanya padaku?
*******
Drrtt
Tiba-tiba ponselku berbunyi, aku pun langsung mengangkatnya
"Yeobuseyo?"
"Lulu.. temui aku sekarang.. jeball.." ternyata Seohyun yang menelefonku, aku pun langsung keluar dari kamar apartmentku untuk menemuinya
"Seo? Kenapa?"
"Lets break up.." ucapnya sambil menunduk
DEG!
Jantungku snagat sakit mendengar kalimatnya. Apa ini semua serius? Nyata? Atau ini hanya mimpi? Kenapa dia malah memintaku memutuskannya? Apa-apaan ini?
"Aku sudah di jodohkan dari orang tuaku. Mianhae" jelasnya lalu beranjak pergi meninggalkanku
Sungguh aku menyesal semua ini. Menyesal karena telah menolak SooYeon yang benar-benar cinta mati kepadaku. Maafkan aku.
*******
2 Years later....
Hari ini adalah hari kelulusanku. Aku bangga sekali! Tapi aku khawatir, mengapar semenjak aku menemani SooYeon bersenang-senang, keesokan harinya aku sudah tidak melihat sesosok yeoja itu lagi? Kemana dia pergi? Sudah 2 tahun ini lah aku tiak melihat sesosoknya lagi.
Saat aku ingin keluar ke kelasku, tiba-tiba aku melihat oppanya... SooYeon.. Yah, dia oppanya SooYeon. Jung Yunho! Tapi, adiknya mala kemana?
"Luhan, kan?" tiba-tiba dia menegurku, aku langsung kaget dan hanya mengangguk saja
"Di mana... Sooyeon?" tanyaku gugup, dia hanya tersenyum
"Hmmh.. dia selalu menceritakan tentangmu kepadaku." ucapnya
"Sooyeon... sudah pergi...." ucapnya
"MWO?!" tanya ku tidak percaya, sungguh. Aku tak peraya dengan kenyataan ini. Masa? Masa sih SooYeon mahu meninggalkanku? Ini tidak mungkin, kan? Kenapa semua orang mala meninggalkanku? SeoHyun, memutuskanku. SooYeon, meninggalkanku. Aku tak mengerti dengan semua ini. Hanya dua perbezaan di antara mereka berdua. SeoHyun, tidak mencintaiku. SooYeon, mencintaiku.
"Dia meninggalkanmu sepucuk surat" ucapnya lalu memberikanku sepucuk surat yang berbentuk hati. Aku langsung membukanya.
Luney~yya..
Ijinkan aku untuk menulis Luney untuk kali ini saja~
Ini aku SooYeon. Aku menulis surat ini sebelum aku pergi. Aku mengambil sedikit masa semasa aku berada di dalam rumah sakit.
Apa kau masih ingat dengan pertanyaanmu yang bagiku sangat mengakitkan itu? 'darimana kau tahu namaku?', em jawapannya aku dengar perbualan mu dengan seorang temanmu yang tinggi itu, saat kalian keluar dari kelas, yang kedua 'kau berasal darimana sih?', jawapannya adalah aku berasal dari San Francisco, California, dan yang ketiga 'kau sekolah di mana sih? ganggu sekolah orang aja!', jawapannya ialah aku hanya homeschooling.
Aku ingin meminta maaf jika aku selalu mengganggumu dan selalu mengejarmu di saat, mungkin menurutmu hari yang indah, tapi menjadi buruk setelah aku selalu mengejarmu. Maaf. Kau masih ingat saat kau melempar kue ku? Itu sakit sekali melihatnya. Sungguh. Aku tidak bisa menahan rasa sakitnya. Kau jahat. Memang itu yang aku katakan. Tapi, hatiku tetap tidak bisa membencimu meski kau menyakiti hatiku.
Saat pulang sekolah di hari itu, aku melihatmu sangat senang ketika kau menemui yeojachingumu, lalu kau langsung mencium bibirnya. Ya, jujur sajalah. Aku memang terasa sakit dengan semua ini. Tapi, apa hak ku untuk melarangmu? Jelas-jelas yang aku tahu sekarang ini adalah, kau dengan dia berpacaran, kan?
Kau tahu? Aku selalu menceritakan tentangmu kepada oppaku. Karena hanya dia yang mengerti.
Apa kau mencariku di saat hari yang aku tidak mengejarmu? Atau langsung tidak? Mungkin kau merasa aman. Bagiku, jawapan mu adalah 'Ya'. Karena, setahuku setiap ada aku saja, senyumanmu yang bagiku sangat indah itu, memudar seketika. Sepertinya kau memang tidak suka dengan kehadiranku selama ini.
Saat itu, oppaku menyuruku untuk istirahat di rumah. Karena penyakit ku semakin kambuh. Masa itu juga, dadaku merasa sesak seperti tidak boleh terkontrol. Aku tetap memaksa diriku untuk membayangkanmu di diriku. Aku berdoa kepada Tuhan untuk memberi aku kesempatan untuk mempunyai hari terakhir bersamamu.
Pada hari Minggu ini, aku mengajakmu untuk menemaniku bersenang-senang untuk sehari penuh kan? Sekaligus, berjanji untuk tidak mengganggumu lagi di lain hari dan berhenti mengejarmu, kan? Kau pasti heran. Karena, aku tahu hidupku tidak akan lama lagi. Makanya, aku ingin bersamamu untuk terakhir kalinya sbeelum aku meninggalkan dunia ini.
Jujur. Hatiku terasa berbunga saat kau langsung memelukku erat dan melumat bibirku sekilas. Mianhae, sebenarnya saat kau melumat bibirku, itu bukanlah lipstik melainkan darah. Saat itu penyakit ku semakin kambuh saja sampai tidak bisa lagi di kontrol. Makanya banyak soalan yang aku tanyakan padamu, kan? Hahah, maafkan aku jika aku membuatmu terlalu pusing dengan semua pertanyaanku itu.
Kau mahu tahu kenapa aku sudah tidak lagi mengejarmu setelah hari itu sehinggalah tahun berikutnya? Aku di masukkan ke ruangan ICU San Francisco, California untuk merawat penyakitku yang semakin lama semakin kambuh ini. Harapan ku masa itu adalah untuk melihatmu untuk yang TERAKHIR kalinya sebelum aku benar-benar menutup maaku.
Luney.. Terima kasih atas persetujuanmu untuk menemani aku di sehari penuh. Sungguh aku sangat senang daripada harus dihindari hari-hari olehmu! Maafkan aku jika terlalu berlebihan memintamu menjadi pacarku. Tapi hanya untuk sehari penuh ini saja. Selepas ini, tidak sudah. Kau sambunglah hubungan mu dengan kekasihmu itu. Maaf jika aku selalu mengganggu hari-harimu yang, mungkin menurutmu sangat indah itu, tapi menjadi buruk jika bersamaku. Terima kasih atas segalanya.
Aku ingin sekali hidup lebih lama di dunia ini. Untuk menatapmu, aku teringin sekali menjkadi yeojacingumu. Tapi, malangnya semua nya sudah terlambat. It's too late.
Hari ku telah berakhir. Sudah di operasi berapa kali juga hasilnya nihil. Akhirnya aku menutup mataku. Aku tidak kuat lagi untuk menulis semua ini. Tanganku juga melemah. Maafkan aku jika tulisan nya tidak nyambung. Karena, aku benar-benar sudah tidak kuat untuk menulisnya. Aku akan selalu melihatmu dari atas sana.
Aku... mencintaimu.. Saranghae..
Soo..yyeonn..
~Regret~
"Luney..."
"Ya?"
"Apa kau pernah merasakan
cinta bertepuk sebelah tangan?
engh, maksudku seorang yang telah jatuh cinta
kepada orang itu,
tapi orang yang di cintai seorang
itu telah mempunyai kekasih lain."
"Engh. Tidak.
Akhirnya sekarang aku sudah mempunyai kekasihku.
Namanya Seo Joo Hyun."
“Ketika ada bintang di
langit yang paling bersinar,
berati orang yang telah
meninggalkan kita dan
sangat kita cintai itu…ada di sana ya ?"
"Aku tidak mengerti maksudmu."
"Bagaimana perasaanmu jika
seseorang yang telah mencintaimu
tapi ditolak telah dikhabarkan
meninggal dunia? Apa kau tetap
merasa sedih atau apa? Atau kau
tetap masih tetap bersenang dengan kekasihmu?"
"SooYeon kau bicara apa sih?
Aku tak mengerti."
"Andaikan aku sudah tidak adalagi
mengganggu hidupmu, apa kau akan
mencariku? atau kau
hanya tetap tidak peduli?"
"SooYeon..
aku tidak mengerti.
Jangan membuatku bingung."
"Aku.. ingin kau memelukku
untuk kali ini saja.. Aku mohon..."
`Regret'
Ternyata pertanyaanmu di saat terakhir kita itu adalah tentang penyakitmu. Aku menyesal telah meninggalkan mu dan menghindari mu terus. Ternyata, kau homeschooling.
SooYeon~ahh, aku berharap kau masih mendengar semua ini. Andai kau masih berada di sisiku. Sebenarya, aku dan SeoHyun telah putus. Dia telah di jodohkan oleh kedua orang tuanya. Sungguh. Hati ku hancur. Kenapa aku malah di tinggalin orang yang sangat berarti buatku?
SeoHyun, memutuskanku. Kau, meninggalkanku. Aku tak mengerti dengan semua ini. Hanya dua perbezaan di antara kalian berdua. SeoHyun, tidak mencintaiku. Kau, mencintaiku.
Jika aku tahu kalau semua ini akan terjadi begini, aku pasti tidak akan pernah meninggalkanmu dan menghindarimu, SooYeon. Maafkan aku yang terlalu bodoh. Aku terlalu egois karena tidak menerima orang yang benar-benar mencintaiku.
Kenapa kau tak memberi tahu ku dari awal? Aku sudah mulai khawatir saat kau sudah tidak mengejarku lagi. Ternyata, akhirnya di hario kelulusanku, oppamu memberitahuku bahawa kau telah meninggal. Sungguh aku sedih, Sooyeon. Di tinggalin orang yang telah mencintaiku sehingga mati. Ini semua salah ku juga. Mianhae.
"Apa kau pernah merasakan cinta
bertepuk sebelah tangan? engh, maksudku seorang
yang telah jatuh cinta kepada orang itu, tapi orang
yang di cintai seorang itu telah mempunyai kekasih lain."
"Aku tahu. Itu pasti kau yang merasakannya."
“Ketika ada bintang di langit yang paling bersinar, berati orang yang telah meninggalkan kita dan sangat kita cintai itu…ada di sana ya ?”
"Itu pasti kamu."
"Bagaimana perasaanmu jika seseorang yang telah mencintaimu tapi ditolak telah dikhabarkan meninggal dunia? Apa kau tetap merasa sedih atau apa? Atau kau tetap masih tetap bersenang dengan kekasihmu?"
"Yah, sekarang aku merasakannya. Kau telah meninggalkanku. Mana mungkin aku bersenang dengan kekasihku, sedangkan aku sudah putus dengannya. Aku merinduimu."
"Andaikan aku sudah tidak adalagi mengganggu hidupmu, apa kau akan mencariku? atau kau hanya tetap tidak peduli?"
"Sekarang baru aku memahaminya. Sekarang aku telah mencarimu."
Maafkan aku karena telah menyia-nyiakan cintamu yang sangat berharga itu. Kini, aku sudah terlambat.
Luney
*******
THE END
Akhirnya end ._.
Gimana? ngefeel gak?
Ini agak gaje dan kepanjangan, yakk?
heheh! tinggalkan jejak :)
Suka dengan part ini . panjang banget :O suka sama perkataan author ;-)
ReplyDeleteAwhhh >< Jessica nya kasihan ya :'(
ReplyDeleteAuthor kemana aja beberapa minggu ini, eoh? lamat banget gak publish ff ._. btw, ff nya daebak! keren banget ^_^
ReplyDeleteHanSica lagi yah pairing nya? WOW! Daebak ;) Suka banget sama ff ini :D kapan-kapan buat ff HanSica lagi ya :3 #Maksa
ReplyDeleteKenapa author gak daftar aja jadi author di ExoShiDae? kan bisa keren nantinya
ReplyDeleteKenapa ff I'm Sorry nya masih di proteksi kak? Kan udah tanggal 4 sekarang ;<
ReplyDeleteNgefeel banget ._. sampai nangis bacanya v.v
ReplyDeleteSuka suka suka ><
ReplyDeleteEndingnya sad sekali -_- author, buat ff lagi yaa
ReplyDeletebanyak perkataan yang sala eja yahh .____. hahah /.o.\ tapi bagus kok! Sambung ff Take You nya please ^^
ReplyDelete